Zaman
Modern
Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew
Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang
untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.
untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.
Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami
"demokrasi Taisho" yang
dibayang-bayangi bangkitnya ekspansionisme danmiliterisme
Jepang. Semasa Perang Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas
pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis
dengan menduduki Manchuria pada
tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Kominterndengan Jerman Nazi,
dan bergabung bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok
Poros pada tahun 1941
Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu
terjadinya Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1945)
yang membuat Jepang dikenakan embargo minyak oleh Amerika SerikatPada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan
Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan
menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer yang panjang diSamudra
Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang
dimilikinya pada awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis
terhadapTokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS
menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).
Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan
Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di
bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia.
Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang hancur akibat perang. Pihak
Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki
Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946
berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang
terbukti bersalah melakukan kejahatan perang.
Pada tahun 1947, Jepang memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru. Berdasarkan konstitusi baru, Jepang
ditetapkan sebagai negara yang menganut paham pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi
liberal. Pendudukan AS terhadap Jepang secara resmi
berakhir pada tahun 1952 dengan
ditandatanganinya Perjanjian San Francisco.Walaupun
demikian, pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di
Jepang, khususnya di Okinawa. Perserikatan
Bangsa-Bangsa secara secara resmi menerima
Jepang sebagai anggota pada tahun 1956.
Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan
ekonomi terbesar nomor dua di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan produk
domestik bruto sebesar 10% per tahun selama
empat dekade. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Jepang berakhir pada awal
tahun 1990-an setelah jatuhnya ekonomi
gelembung.
0 comments:
Post a Comment