Zaman Yayoi
Zaman Yayoi (弥生時代 yayoi jidai) adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang yang mengacu pada Jepang (dengan perkecualian Hokkaido) pada abad ke-8 sebelum Masehi hingga abad ke-3 Masehi. Ciri khas pada barang peninggalan berupa tembikar gaya zaman Yayoi dan penguasaan teknik penanaman padi di sawah. Barang-barang peninggalan dari zaman ini pertama kali ditemukan di situs penggalian tumpukan kulit kerang di Yayoi-cho (sekarang distrik Bunkyō di Tokyo) sehingga dinamakan zaman Yayoi. Kebudayaan zaman Yayoi berkembang dari pulau Kyushu sampai sebelah timur pulau Honshu.
Sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertanian dikenal perbedaan kelas dan perbedaan kaya miskin yang melahirkan pengelompokkan wilayah yang bisa disebut sebagai bentuk awal negara yang dikenal dengan sebutan Kuni(negara-negara kecil).
Perebutan air dan tanah untuk memperluas penanaman padi di sawah menumbuhkan permukiman penduduk, wilayah terbentuk sebagai hasil perang antar desa, usaha perluasan wilayah dan penguasaan daerah menimbulkan perang antar negara-negara kecil yang meluas di seluruh kepulauan Jepang. Pada waktu itu berhasil terbentuk negara-negara kecil berdasarkan daerah seperti Kyushu bagian utara , Kibi, San-in, Kinki, Tōkai, dan Kanto. Pertempuran untuk mencari sekutu dan menyatukan wilayah kekuasaan yang terjadi berulang-ulang kali merupakan proses untuk membentuk negara Jepang zaman kuno.
Disamping itu Pada awal zaman Yayoi, orang Yayoi sudah mulai mengenal perdukunan serta pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang dipelajari dari Korea atau Cina. Sejumlah studi paleoetnobotani menunjukkan teknik menanam padi di sawah dan irigasi sudah dikenal sejak sekitar 8000 SM di Delta Sungai Yangtzedan menyebar ke Jepang sekitar 1000 SM.
Dokumen tertulis yang pertama kali menyebut Jepang adalah Buku Han Akhir asal 57 Masehi. Buku tersebut mengisahkan, "Di
seberang lautan dari Distrik Lelang tinggal orang-orang Wa. Mereka ada lebih
dari dari 100 suku, mereka sering datang dan membayar upeti." Catatan Sejarah Tiga Negara dari abad ke-3 mencantumkan negara yang
terbentuk dari kumpulan 30 suku-suku kecil yang diperintah oleh dukun wanita
bernama Himiko dari Yamataikoku.
Semasa Dinasti Han dan Dinasti Wei,
pengelana Cina tiba di Kyushu dan mencatat tentang para penduduk yang
tinggal di sana. Menurut para pengelana Cina, mereka adalah keturunan dari
Paman Agung (Tàibó) dari negara Wu. Penduduk di sana
juga menunjukkan ciri-ciri orang Wu pra-Cina yang mengenal tato, tradisi
mencabut gigi, dan menggendong bayi. Buku Sanguo Zhi mencatat
ciri-ciri fisik yang mirip dengan ciri-ciri fisik orang yang digambarkan dalam
boneka haniwa. Laki-laki berambut
panjang yang dikepang, tubuh dihiasi tato, dan perempuan mengenakan pakaian
terusan berukuran besar.
Bukti peninggalan
Sumber :
* Wikipedia
bahasa Indonesia
0 comments:
Post a Comment